Stadion Maguwoharjo adalah lokasi pengungsian terbesar korban letusan Gunung Meraapi di daerah Yogyakarta, stadion yang biasanya dipakai oleh PSS Sleman untuk bertanding dibanjiri oleh puluhan ribu pengungsi. Bantuanpun nampaknya terkonsentrasi disini, dibagian penerimaan logistik tak henti-hentinya para relawan menurunkan barang yang di drop dari mobil para donatur yang menyumbangkan bantuan bermacam-macam rupa kepada pengungsi seperti air mineral, beras, snack, pakaian baru dan bekas, mi instant, dan lain-lain.


Relawan di Posko Logistik adalah TNI, anak-anak muda dari berbagai komunitas, yang dari bajunya yang bisa terbaca seperti Pramuka, kaskus, serta mahasiswa dari beberapa PT di Jogja. Bahu membahu para relawan ini membagi logistik yang telah di drop kepada pada pengungsi yang kadang tak perlu mengantri mendapatkan air mineral atau snack jika mereka membutuhkan, namun tentu saja tak semua kebutuhan tersedia di Logistik. Karena sifatnya yang terbuka maka para pengungsi di stadion membutuhkan alas tikar dan selimut yang banyak untuk menghindari hawa dan angin malam. Di bagian lain kebutuhan air dikendalikan oleh Kementerian Perhubungan dengan menyediakan kebutuhan air yang mencukupi untuk pengungsi, beberapa Kementerian mendirikan tenda di lokasi ini, seperti Kementerian Lingkungan Hidup yang menyediakan fasilitas daur ulang sampah, KementerianPertanian yang berhubungan dengan sapi petani yang terancam mati di lereng Gunung Merapi dan Kementerian ESDM yang juga punya beberapa Posko di Jogja karena terkait vulkanologi, mitigasi bencana dan kebijakan kelistrikan pengungsi, ormas islam seperti HTI juga mendirikan posko yang sekaligus menjadi mushollah bagi pengungsi, tentu tenda yang paling banyak adalah milik Polisi dan Tentara, karena biasanya mereka khususnya Tentara diterjunkan dalam jumlah yang besar untuk menangani bencana.

Sementara itu, PLN mendirikan Posko Bencana yang selain bertanggung jawab mengenai kecukupan pasokan listrik dari feeder yang menyuplai stadion dan lokasi pengungsian lain, menyediakan Genset dan juga menyediakan cas gratis HP, deretan stop kontak yang berjumlah 50-an dipenuhi oleh para pengungsi yang menunggui HP sambil sms-an dan menelpon. Kata Pak Furqan, manajer PLN APJ Jogja, para pengungsi tentu membutuhkan baterainya terisi penuh agar dapat berkomunikasi dengan keluarganya dan dapat saling bertukar kabar, disamping itu PLN juga menyediakan dispenser bagi yang juga setiap saat didatangi pengungsi untuk menyeduh teh atau mi instant. Dibagian lain Bakrie juga mendirikan tenda terpisah di luar stadion, yang menyediakan fasilitas kesehatan gratis danmembagikan baju kaos bertulis Bakrie untuk negeri. Posko Bakrie ini nampak mandiri dibanding Posko lain karena juga menyediakan genset sendiri untuk dipakai di malam hari. Partai-partai juga banyak yang berseliweran mobilnya, beberapa mobil bergambar bu mega dengan relawannya berbaju banteng kepala miring juga nampak di lokasi, beberapa mobil partai matahari juga terlihat sebelum masuk stadion.
Memang beginilah seharusnya, setiap orang dan organisasi bersatupadu memberi sesuai kemampuan dan kewenangannya untuk menjadi bagian dari solusi penanganan pengungsi.