Kalkulator Hemat Energi

Dibanding menggunakan kartu sakti yang hoax, mungkin cara ini lebih berguna.

***

Beberapa tahun silam, ketika baru berpindah rumah, saya mendapatkan tagihan listrik di rumah saya mengalami kenaikan dibanding saat di rumah lama. Saya mencurigai ada yang salah dengan meter prabayar saya. Saya kemudian mencoba mengetes dengan memasukkan kode ke kWh meter untuk melihat arus sesaat yang mengalir, dan didapatkan cukup comparable dengan beban saat itu.

Karena masih tak percaya, saya melakukan audit energy kecil-kecilan. Saya mulai menghitung semua peralatan listrik di rumah, berapa dayanya dan seberapa lama penggunaannya setiap hari. Mulai dari lampu, kulkas, TV, mesin air, mesin cuci, AC dihitung dan diperkirakan seberapa banyak energi yang digunakan. Hasilnya kemudian saya kalikan dengan tarif listrik per kWh yang seharusnya ditagihkan kepada saya. Hasilnya memang kurang lebih sama antara hitungan saya dengan tagihan bulanan.

Saya mendapati bahwa kulkas yang memang harus 24 jam, tak bisa lagi dihemat, kecuali saya harus membeli kulkas baru dengan teknologi inverter. Khusus untuk mesin air, kami menggunakan tandon, seperti juga rumah tangga pada umumnya di Indonesia. Kami tidak menggunakan sistem automatic. Jadi kami sendiri yang menyalakan, dan mematikan saat tandon penuh. Mesin air tak bisa juga dihemat, karena hanya dinyalakan dua kali sehari.

Yang bisa dihemat adalah lampu yang masih menggunakan jenis CFL, kami ganti dengan lampu LED. Harganya sedikit lebih mahal, tapi tahan lama dan banyak diskon kalo beli banyak. Selanjutnya dispenser saya matikan sama sekali listriknya. Air panas hanya dari kompor gas.

Rice cooker yang awalnya berkapasitas 5 liter, kami ganti dengan kapasitas 2 liter, jadi nasinya hanya untuk sekali atau dua kali makan untuk kami sekeluarga. Setelah memasak tak perlu dinyalakan terus untuk menghangatkan makanan.

Langkah lainnya AC selalu diset pada suhu 27-28 derajat. Buat apa disetting suhu 16 derajat hanya untuk memakai selimut, memangnya kita lagi di Scotland? Kalau ACnya baru enak pada suhu 22 derajat artinya ACnya sudah harus dicuci. Ini juga ditunjang kamar kami yang memang sempit, jadi gak perlu suhu rendah.

Lampu luar rumah jenis halogen tidak digunakan lagi di malam hari, saya ganti dengan LED dengan sensor cahaya, sehingga menyala otomatis saat malam.

Hasilnya cukup signifikan. Total penggunaan listrik saya secara kWh menurun.

Nah dibandingkan dengan menggunakan kartu sakti yang sebenarnya tak masuk akal, maka cara paling masuk akal untuk menghemat energy adalah mengurangi penggunaannya, kurangi jamnya atau kurangi dayanya.

Tentu tidak semua orang memiliki basic ilmu untuk menghitung penggunaan listiknya di rumah. Nah aplikasi kalkulator hemat energy dariĀ Ditjen EBTKEKementerian ESDM bisa cukup membantu. Yang periu diketahui untuk menginput datanya adalah daya peralatan dalam watt dan lama penggunaannya, juga diperlukan data luasan ruangan.

Dari input data itu dapat dihitung berapa sumbangsih tiap peralatan terhadap tagihan bulanan dan di bagian mana yang bisa dihemat. Di akhir bagian akan ada rekomendasi yang bisa diikuti.

Setelah selesai mengitung-hitung, supaya bisa berhemat tentu harus ada action. Mengurangi daya pemakaian atau mengurangi lama pemakaian. Tapi bukan dengam menempel kartu sakti dan berharap tagihan menurun.

 

Kalkulator Hemat Energi

 

Published by taroada

Engineer | Manunited Fans | Indonesia | Edinburgh

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

The Daily Post

The Art and Craft of Blogging

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.

Dwiki Setiyawan's Blog

Pencerah Langit Pikiran

Tofan Fadriansyah

Just another WordPress.com weblog

%d bloggers like this: