Belajar dari system Exam di UK

Exam sudah berlalu, selama  2 minggu exam telah menyita hampir seluruh energy dan pikiran saya. Exam memang tempatnya bertempur, “the moment to show”. Bagi saya, exam adalah pertaruhan harga diri. Malu rasanya menerima beasiswa kalau tidak bisa menunjukkan kepada sponsor bahwa mereka tidak salah memilih kandidat penerima beasiswa, dan sebagai bapak dari seorang Ponggawa, saya malu kalau tidak bisa memberi contoh bagaimana berjuang dengan sungguh-sungguh kepada anak.

Bertapa di Perpustakaan

Sistem exam di UK memang agak unik, jika dibandingkan di tempat saya dulu berguru di Indonesia. Dari jauh hari, lebih dari sebulan sebelum revision week, jadwal exam sudah dipublikasikan kepada semua mahasiswa, sehingga kita sudah harus bersiap meningkatkan upaya belajar supaya tidak mati-matian nanti menjelang exam. Sebulan sebelum revision week, sambil kuliah di pagi hari sayapun kemudian membuat jadwal belajar untuk kelima mata kuliah yang harus dibaca minimal 3 jam setiap harinya. Tak akan pernah ada system kebut semalam, karena bahannya yang banyak, perlu analisa, serta kadang-kadang perlu mencari tambahan resources dari buku dan jurnal.

Harus saya akui juga, kendala bahasa masih kadang-kadang membuat saya sulit memahami beberapa kata yang diucapkan oleh pengajar, tapi itu tidak menjadi pembenaran sehingga saya dibolehkan untuk mendapatkan standar penilaian yang lebih rendah dibanding teman-teman yang lain. Mau dia Amerika, English, Scottish, Germany, French, Greek, Chinese, Malaysian semua sudah dianggap sama dalam menangkap mata pelajaran. Karena kendala bahasa itu pula, menurut saya, saya harus lebih giat belajar dibanding teman-teman yang sudah dari lahir berbahasa Inggris.

Kuliah terakhir semester ini di minggu ke 3 November 2013, dan jadwal exam pertama di tanggal 9 Desember 2013 dan terakhir tanggal 19 Desember, untuk 5 mata kuliah. Dari kuliah terakhir hingga exam adalah revision week.

Revision week ini sebenarnya minggu tenang tanpa kuliah di kelas. Kalau dulu waktu kuliah, minggu tenang ini adalah waktunya tenang, tak banyak aktivitas belajar hingga 2 hari menjelang ujian. Tapi kali ini lain, para pertapa di Perpustakaan sudah mulai menggelar ritualnya begitu denting jam revision week dimulai, hampir tak ada tempat yang kosong untuk belajar.

Kalau dulu saya belajar setelah lewat jam 12 malam, kali ini saya belajar dengan cara yang lebih manusiawi, terukur namun marathon. Saya  mulai nongkrong diperpustakaan jam 11 pagi sampai jam 11 malam. Untuk makan siang saya sudah bawa dari rumah menu makan siang yang enak, halal dan murah. Beli makanan di Kampus, tidak termasuk dalam kalkulator sponsor saya. Lokasi favorit saya adalah di lantai Silent Room yang berdekatan dengan rak buku-buku Engineering, hanya satu dua tarikan nafas saya bisa menjangkau buku-buku referensi dengan gampang.

Revision week membuat saya banyak teman, teman diskusi sangat diperlukan ketika harus memecahkan soal yang rumit atau berlatih membuat simulasi jawaban untuk Exam.

Soal-soal yang diajukan di exam punya bentuk berbeda, tergantung “system” yang dianut oleh pengajarnya. Berdasarkan metodenya saya bisa bagi beberapa:

1. Short Question, but Looong Answer.

Pertanyaannya cuma satu kalimat, misalnya bandingkanlah pendapat yang yang pro dan kontra teori x?

Pertanyaan terbuka seperti ini tidak ada yang benar dan salah, pengajar hanya mau tahu seberapa tahu dan seberapa dalam pemahaman kita mengenai sebuah hal, pertanyaan sependek ini dijawab minimal 1,5 halaman. Bagusnya jenis pertanyaan ini, semakin banyak kita membaca, maka semakin gampang kita menyusun argument, namun susahnya adalah apakah argument yang kita berikan sesuai dengan harapan pengajarnya. Untuk system ini terdapat 4 soal, dimana dipilih 2 soal untuk dijawab selama 2 jam. Waktu 2 jam itu tak akan pernah cukup sebenarnya.

Untuk jenis exam ini, sangat dibutuhkan banyak diskusi dan latihan menulis essay sendiri, dan tahu sendiri kan masalahnya, saya tak terbiasa menulis dalam bahasa Inggris. That’s my challenge.

2. Short Question but many questions and many sections + Calculation + Essay

Yang ini untuk mata kuliah 20 kredit, exam berlangsung selama 3 jam. Contoh pertanyaannya : 1) explain the principle of xxx, what the advantages and disadvantages, compare with yyy.

Jumlah pertanyaan seperti ini antara 11-15 questions, ditambah calculation yang kompleks dan essay 1 halaman. Untuk exam seperti ini, disamping bahannya yang bejibun dan harus membaca puluhan jurnal dan bahan presentasi, juga harus bisa bertempur dengan waktu. Waktu 3 jam tak cukup untuk menjawab semua pertanyaannya.

3. Science fiction book

Pertanyaannya bisa satu setengah halaman yang berisi deskripsi dan kalkulasi. Pertanyaannya misalnya : sebuah perusahaan menunjuk anda sebagai konsultan pembangunan pembangkit xxxx, kemudian data diberikan, masalah diajukan, pertanyaannya : kalkulasi xxx, deskripsikan pilihannya, apa kelebihannya, bagaimana kalau xxx, apa yang terjadi kalau efisiensinya naik?

Untuk yang ini, ada gampang ada susahnya, kalau sudah mengerti, akan dengan mudah mencari jawabannya, tapi kalau hanya mereka-reka, akan sangat sulit.

Ya iyalah, kalau mengerti memang gampang.

Untuk subject ini bahannya sangat banyak, dibutuhkan bebarapa hari dikali 12 jam hanya untuk membaca saja dan meringkas, belum memahami, mengerti alurnya dan study case. Wajah-wajah muram tampak hadir setelah exam subject ini.

4. I have No Idea

Inilah yang paling sulit, yang diajarkan dikelas, yang dipelajari di tutorial dan yang diexamkan setahun sebelumnya sama sekali beda. Wajah-wajah kesal dan sumpah serapah meluncur dengan deras untuk subject ini. Masalahnya adalah ini adalah soal hitungan teknik. Bisa dibayangkan bagaimana bingungnya mencari jawabannya, dan yang dilakukan adalah mencopy formula sheet yang disediakan dibelakang lembar soal.

Pestanya Mahasiswa

University of Edinburgh memperlakukan exam sebagai sesuatu yang sangat special bagi mahasiswa. Exam dirancang agar mahasiswa bisa mempersiapkan diri dengan baik dan bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya saat ujian. Perlakuan special itu ditunjukkan dengan pemilihan tempat ujian, perpustkaan sebagai sarana belajar, tiket bis gratis bagi yang pulang larut serta fasilitas konseling bagi yang bermasalah.

1472752_10202216968841091_1509863567_n
Exam di Playfair Library

Tempat ujian biasanya adalah gedung-gedung berinterior indah yang hanya digunakan untuk acara-acara penting. Tak ada exam dikelas-kelas yang biasa digunakan untuk kuliah sehari-hari. Ruangan hanya akan dibuka 10 menit sebelum ujian dilaksanakan dan tidak boleh meninggalkan ruangan 15 menit sebelum waktu ujian habis. Jangan pernah berharap bisa mencontek diruangan ujian, perjuangan selama beberapa bulan akan berakhir dengan sia-sia hanya karena mencontek, didiskualifikasi, disidang dan dipecat jadi mahasiswa, tak ada yang akan mau menanggung resiko itu dan karenanya tak aka nada yang mau mencontek atau dicontek. Dalam satu ruangan, biasanya terdiri dari beberapa kelas yang berbeda, namun sama dalam durasi ujiannya, jadi yang 2 jam akan bisa seruangan dengan yang 2 jam dari kelas lainnya. Tempat yang sering digunakan untuk ujian adalah Playfair libray dan Mc Ewan Hall, namun kalau tempatnya kurang, dilaksanakan di Adam House dan St Leonard Land Gym.

1376651_10201597835923155_721334161_n
Mc Ewan Hall

Selama revision week dan exam week, perpustakaan di Main Building buka hingga jam 02.30 pagi, sementara untuk di King’s Building buka sampai jam 11 malam. Saya biasanya belajar di King’s Buildings (KB), karena School saya berada disana dan buku-buku engineering ditempatkan di sana. Di KB library juga banyak teman diskusi sehingga memudahkan kalau ada yang mau ditanyakan. Terdapat fasilitas tiket gratis bagi yang menggunakan bis setelah lewat jam 6 sore, ada yang mengumpulkan tiket sampai 20 buah  padahal tinggal disekita area KB juga.

Hasil exam akan diproklamirkan pada Januari atau February 2014, mudah-mudahan hasilnya baik.

Salam dari Edinburgh

22 Desember 2013

 Baca Juga :

I am Indonesian

Perjalanan Ke Barat

Mimpi Nonton Manchester United

Published by taroada

Engineer | Manunited Fans | Indonesia | Edinburgh

2 thoughts on “Belajar dari system Exam di UK

Leave a comment

The Daily Post

The Art and Craft of Blogging

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.

Dwiki Setiyawan's Blog

Pencerah Langit Pikiran

Tofan Fadriansyah

Just another WordPress.com weblog