Teruntuk Kak Teungku Zulkifli Oesman Yang Pakar Anu

Aku baru saja membaca tulisan di Facebook Kakak yang dikutip oleh media-media pencari adsense, dishare oleh orang-orang pintar dan dipercaya oleh orang-orang yang tidak idiot. Auh….Status kakak sungguh-sungguh mencerahkan, semakin membuktikan bahwa hidup ini kadang-kadang memang harus banyak piknik dan main yang lebih jauh supaya tidak keliatan nganu-nganu banget.

Berkat status kakak, saya yakin Kak Tengku menjadi terkenal sejagat Indonesia. Tentu masih dibawah Kak Jonru yang lebih hebat dan lebih pintar dari Kak Teungku. Saya sih sarankan Kak Tengku bedebat dengan Kak Jonru untuk memperebutkan juara satu dan juara dua, karena untuk hal semacam ini memang perlu yang jadi nomor satunya, untuk bisa diurutkan nganu-nganunya. Saya yakin status kakak adalah hasil pemikiran mendalam, perenungan yang matang dan hasil analisa gabungan kepakaran yang telah kakak kuasai. Sungguh saya kagum dengan Kakak. Masih muda, tapi sudah jadi psikolog,  pakarumbang  politik, diplomat, ahli telematika dan masih banyak lagi. Ada 15  poin dari status kakak yang kutip dari media terkemuka. :

Sebagai seorang psikolog, diplomat ulung dan juga pengusaha muda, kakak mengeluarkan teori mimik berikut :

  • Jujur saja mimik Erdogan tidak begitu bersemangat dalam bingkai diplomasi,tapi lebih kepada kunjungan persaudaraan.

  • Erdogan lebih semangat untuk silaturahim dengan rakyat Muslim Indonesia, bukan dengan pemerintah, karena Erdogan tahu siapa Pemerintah Indonesia sekarang.

  • Jika kita mengacu ke teori penyampaian pesan Herbert Mead, jelas 100 persen Erdogan tidak suka jokowi, dan Erdogan mengirimkan pesan non verbal kepada jokowi “anda pemimpin penipu”.

  • Dalam pertemuan Erdogan dengan Jokowi di Istana, Erdogan jarang melihat wajah Jokowi, malah lebih sering menyapa pers, Erdogan lebih sering melihat ke depan saat Jokowi bicara, artinya Erdogan sangat tidak suka duduk dengan pemimpin kelas rendah begini.

  • Mimik bicara Jokowi seperti biasa, masih cengengesan dan benar benar bikin malu rakyat Indonesia kepada pemimpin dunia lain bukan hanya kepada Erdogan, susah mengkarbit orang agar pintar mendadak.

  • Ingat kejadian di Forum Ekonomi di Davos saat Erdogan semprot Presiden “Israel” Simon Peres, tatapan Erdogan ke Simon Peres hampir sama dengan tatapan Erdogan ke Jokowi kemarin, Jum’at (31/7).

(Katanya) Erdogan Tidak Bersemangat, nampaknya dia tak tersenyum
(Katanya) Erdogan Tidak Bersemangat, nampaknya dia tak tersenyum
Katanya Jokowi Eh makasudnya Erdogan Lebih Suka Melihat ke Pers (photo : http://www.mfa.gov.tr/)
(Katanya) Jokowi, Eh makasudnya Erdogan Lebih Suka Melihat ke Pers (photo : http://www.mfa.gov.tr/)

Sebagai seorang blogger yang bercita-cita menjadi psikolog professional, ahli diplomasi dan juga pengusaha muda saya ingin menimba ilmu dari kakak:

Mimik yang bagaimananyakah Erdogan yang tidak begitu bersemangat, darimana kakak membedakan mimik Erdogan yang tidak bersemangat dengan menahan kentut misalnya, bagaimana membedakan mimik Erdogan yang sedang menahan kentut dengan menahan pipis. Berapa jaringan otot dan syaraf yang bekerja pada saat orang dikatakan sedang bersemangat atau tidak? Soal tatapan mata, saya pikir hanya Dedi Corbuzier yang ahli tatapan mata, ternyata kakak juga. Kapan-kapan bisa tanding dengan Kak Dedi. Ada pula Kakak nyebut-nyebut nama Israel, setahu saya Pak Erdogan memang tidak suka dan keras dengan Israel, tapi mereka masih ada hubungan diplomatik dengan adanya kedubes di kedua negara, kalo kita sih tidak ada hubungan diplomatik dan tak berniat berhubungan dengan Israel, jadi yang ingin diajarkan oleh Pak Erdogan tentang Israel kepada kita?

Sebagai seorang Pakar Politik, Pakar Hubungan Internasional yang juga psikolog professional, ahli diplomasi dan juga pengusaha muda kakak berteori bahwa China punya pesan agar Erdogan tak tertalu dianggap :

  • Tidak disambut Jokowi, biasa saja, namun ada kemungkinan hal ini pesanan asing, untuk meninggalkan kesan, Erdogan tidak terlalu penting, sepenting Xi Jinping.
  • Xi Jinping penting bagi pemerintahan Jokowi , Erdogan penting bagi rakyat, rakyat lebih suka pemimpin jujur dan padat karya nyata.
  • Dalam pertemuan bisnis Turki – Indonesia, pesan tersirat Erdogan adalah tinggalkan Cina, karena itu berbahaya bagi Indonesia, tapi yakinlah pejabat Indonesia tipenya jatuh ke lubang yang sama berkali kali.
Erdogan Tidak Disambut (photo : Getty images)
(Katanya) Erdogan Tidak Disambut (photo : Getty images)

Saya setuju dengan kakak, China lebih penting daripada Indonesia, karena Erdogan memilih lebih dulu ke China sebelum ke Indonesia. Eh..tadi maksudnya Jokowi menganggap China lebih penting dibanding Turki dan dapat pesanan agar Erdogan tidak dianggap penting. Kalau soal pentingnya China, seluruh negara pasti menganggap negara raksasa ini sangat penting, Turki negaranya Pak Erdogan menganggap China lebih penting dari Indonesia bahkan Mamarika yang nggak akur sama China, kepalanya cenat cenut ketika perekonomian China mengendur.

Sebagai seorang Pakar Informasi dan Telematika kakak berteori:

  • Erdogan disambut bak artis oleh masyarakat, histeris, beda dengan presiden kita sendiri yang setiap hari dicaci maki rakyat.

  • Fenomena masyarakat yang ajak selfie dengan Erdogan adalah pesan cinta rakyat kepada pemimpin idola, Jokowi jangan sewot, beda kelas, idola Jokowi komunis, idola rakyat Erdogan, sah saja, hidup adalah pilihan.

Saya senang kalau Pak Erdogan disambut seperti artis, itu artinya jumlah artis kita bisa bertambah, tidak yang itu-itu saja, paling tidak ada yang bisa menggantikan Tujuh Manusia Harimau. Apalagi ditambah dengan adanya selfie-selfie ria, bisa menambah keriuhan suasana.

Eh bukannya pak Jokowi banyak selfienya? Kalau pak Jokowi kan selfienya kurang ikhlas, terbukti dari mimiknya yang cengegesan. Eh bukannya cengengesan tandanya gembira? Bukan itu hanya kamuflase. Kayak Erdogan dong, lebih ikhlas.

Untuk teori kakak yang terakhir ini, saya tidak tahu mewakili sebagai pakar apa:

  • Tujuan utama Turki ke Indonesia adalah melihat potensi terkini Indonesia dan keadaan Muslim, bukan dijamu Istana.
  • Pesan dari rakyat Indonesia, bahwa negara ini sangat menginginkan sosok Erdogan untuk menjadikan Indonesia maju dan benar benar hebat,rakyat sudah cerdas, kalau boleh rakyat Indonesia bikin petisi “pinjam Erdogan setahun saja”.
  • Bagi yang mau belajar, kemarin terlihat jelas kelas pemimpin dunia yang hebat, berkelas, dan standar demokrasi internasional, sedangkan jokowi tetap kelas walikota yang tidak naik kelas kecuali maksa jadi presiden dengan semua cara, termasuk berkhianat, meskipun rakyat tidak suka, meskipun dihina menteri sendiri.
  • Semua fakta di lapangan, memaksa Erdogan memberikan sinyal agar rakyat Indonesia lebih cermat dalam memilih pemimpin, namun apakah rakyat menangkap pesan itu atau tidak, mari kita lihat di pilpres selanjutnya. Wallahu a’lam.
FAHRI dan ERDOGAN_turki
Salah satu selfie Erdogan yang sempat terkenal waktu ada perang larangan selfie-selfiean (http://www.hurriyetdailynews.com/)
erdogan_selfie
Inilah masyarakat yang ajak selfie dengan Erdogan itu, walau katanya yang ngajak dia Paspampres dan DISURUH foto 🙂 (photo : http://www.arrahmah.com juga)

Sebagai pakar nganu, bagaimana menurut kakak peluang Erdogan untuk mencalonkan diri menjadi Presiden RI periode mendatang. Semoga cita-cita anda tercapai, sehingga kita bisa diperintah oleh sosok kharismatik dan sempurna macam Pak Erdogan.

By the way, ada teman saya namanya Abu Gawa, dia  berteori bahwa, Erdogan memang mungkin disukai oleh orang Indonesia. Tapi karena ada yang tidak suka dengan persahabatan antar dunia islam maka muncullah orang-orang yang berusaha membanding-bandingkan pemimpin dunia islam, tujuannya agar para pendukung pemimpin yang satu mencari kejelekan pemimpin lain dan berusaha untuk menegasikannya. Lihat saja setelah ada status kak Tengku, yang berusaha menistakan Jokowi dengan membandingkannya dengan malaikat bernama Erdogan, maka muncullah para pendukung Jokowi yang lain yang berusaha untuk mencari keburukan Erdogan, untuk menyatakan bahwa Erdogan tak sesempurna Nutella yang enak dimakan dimana saja. Teman saya ini bilang, kenapa kita tak mensyukuri pertemuan pemimpin dari dua negara islam ini sebagai sebuah awal kerjasama dengan baik, saling menguntungkan dan saling menguatkan. Pertemuan ini harusnya diapresiasi sebagai gabungan dua kekuatan dunia baru. Hasil pertemuan ini selanjutnya bisa ditindaklanjuti dengan pertemuan di level menteri. Sebagai sesama negara islam, pertemuan yang paling baik setelah pertemuan antar presiden adalah pertemuan antar menteri agama kedua negara. Menteri Agama Indonesia berdiskusi dengan Menteri Agama….Ehh saya lupa, di Wikipedia Menteri Agamanya Turki gak ada :D, mungkin sebenarnya ada tapi dipinjamkan di Indonesia.

Salam Nganu, sorry kalo ada salah-salah kate.

Published by taroada

Engineer | Manunited Fans | Indonesia | Edinburgh

2 thoughts on “Teruntuk Kak Teungku Zulkifli Oesman Yang Pakar Anu

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

The Daily Post

The Art and Craft of Blogging

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.

Dwiki Setiyawan's Blog

Pencerah Langit Pikiran

Tofan Fadriansyah

Just another WordPress.com weblog

%d bloggers like this: